Profesor dan Tukang Perahu

Ini kisah saat perjalanan travelling saya menyeberang suatu sungai besar di daerah Kalimantan atau Borneo. 

Ketika itu kami ada pekerjaan survey di suatu daerah luar bandar dan sudah langka kendaraan alat transportasi darat, kecuali dengan transportasi air. 

Suatu ketika kami hendak pergi ke seberang sungai, namun keadaan saat itu secara kebetulan tak taupun perahu yang sandar disitu. Mungkin karena kebetulan hari libur, cuti sekolah sehingga banyak pelancongan.

Ingat ketika itu musin hicking, melancong ke pedalaman atau menyusuri sungai sampai ke hulu, menjelajah kampong terpencil dan sebagainya mengisi waktu cuti sekolah.

Sejak pagi itu jam 8.00 kami sampai di suatu dermaga kecil di pinggiran desa sepanjang sungai yang cukup besar di Borneo.

Sejak tengah malam dan  ufuk pagi kami sudah berjalan dari pada  kota Pontianak sehingga sampai di desa tersebut, sebutlah nama desa itu Meliau...mudahan masih ingat ya.

Nun jauh ke pedalaman itu harus menyebrang ......dan sudah ditunggui sehingga tengah hari tiada pun perahu yang biasa lalu.

Hanyalah seorang pencari ikan dengan perahunya yang masih anak anak hampir belum dewasa , tampak di raut wajahnya.

Sehingga salah seorang dari kami bertanya kepada anak perahu tersebut, bagaimana kalau kita menyeberang...minta bantuan dari anak itu.
Sepakat upah nya kamipun menyeberang dua dua, dan kami ber empat, maka dua kali anak itu harus bolak balik mengantar kami.

Saya masuk duluan menyeberang...krubyuk krubyuk sampailah kami dan masih dua orang  

Namun ketika kita tunggu tunggu perahu trip ke dua ini jauh lagi lama dari pada trip kami pertama...

Dalam hati saya bertanya tanya , ada apa kok di tengah itu seperti diam saja tidak di kayuh, atau mesin motor tidak di buatnya gerak...

Ada apa ya..? pertanyaan saya

Mungkin ada kerusakan motor .. ok 
Tapi kok dayung tidak digunakan juga...

Sudah satu jam setengah saya baru dapatkan kawan kawan kami loncat ke darat, tampak dengan wajah yang sepertinya lega......

Benar adanya..katanya hampir hampir saja.....

Ya Allah ....tolong kami.

Ada apa Prof... ?

Sedikit terjadi peristiwa kecil dalam perjalanan tadi , jawab prof.

Apa yang terjadi....?

baru awal perjalanan profesor adalah salah satu pembimbing kami bertanya kepada tukang perahu....

Hai anak muda, tukang perahu.?

Ya ..bos...begitu jawab anak perahu itu

Berapa lama kamu disini, maksudnya dalam air ini?

Ya seharian penuh , nama nya cari ikan...kadang sampai gelap hari.

Ohh ya Tuhan ..kata prof sambil berpegang dahinya

Jadi sehari hari kamu di sini sini saja..?

Iya bos..

Kasihan benar nasibmu, tidak sekolah, tidak dapatkan pendidikan.

Anak muda tukang perahu nampak tersinggung dan lalu berdiam tidak bicara apapun. Meski masih dengan tenang mengendalikan mesin motor perahunya.

Di sekitar hampir dekat ke seberang, tiba tiba mesin mati ...
Dan serta merta suasana menjadi senyap sembari takut...

Perahu perlahan hanyut terbawa air yang sedang pasang, konda.

Namun semua terkesima kejut oleh suara tegas dan lantang dari tukang perahu yang tadinya diam saja.....

Tukang perahu bertanya:" Bos, apa kah bisa berenang".?
"saya tidak dapat berenang sama sekali..memangnya kenapa.?"jawab Profesor

"Kenapa kamu bertanya seperti itu..?" lanjut profesor..

"Karena perahu ini bocor, sementara motor mati, sehingga kita semua akan tenggelam" jawab tukang perahu

Dia melanjutkan kata katanya
"Jadi kasihan bos..sebentar lagi bos akan tenggelam...kalau tidak dapat berenang"

Profesor sadar..akan tadi perkataannya telah menyinggung anak muda tukang perahu ini...

Maka seketika itu meminta maaf dan saling memeluk akrab...

Motor dihidupkan kembali lalu sampailah di tepi seberang...

Menjadi lega lah semua nya.....

Apa yang yang terjadi tadi..? kata kami dua yang duluan.

Sedikit salah perkataan, namun sudah baik kembali....

Makna nya adalah...

Janganlah meremehkan sekecil apapun orang lain 
niscaya akan bermanfaat bagimu kemudian 
Allah Maha Adil dan Maha Melindungi.

No comments:

Post a Comment